SOALPREDIKSI UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 A. molekuler B. sel dan jaringan C. Organ dan sistem organ D. Individu dan populasi E. ekosistem Dengan diberikan beberapa cabang ilmu biologi siswa mampu menghubungkan cabang ilmu biologi dan objeknya Setiap cabang ilmu biologi mempunyai perbedaan objek dan permasalahan yang dikaji. Pilihlah pernyataan pada tabel berikut ini yang menunjukkan hubunganSoal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Penerbit Erlangga Halaman 362-365 Soal Pernyataan yang tidak benar berkaitan dengan proses pembuatan keju adalah .... A. Menggunakan bahan dasar susu B. Gumpalan dadih curd diberi garam C. Cairan dadih whey ditempatkan ke dalam cetakan D. Menggunakan jamur Penicillium roqueforti E. Keju Swis berlubang-lubang karena adanya CO₂ Jawaban C. Cairan dadih whey ditempatkan ke dalam cetakan Pembahasan Pembuatan Keju. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat keju adalah susu. Mula-mula susu dipanaskan dengan teknik pasteurisasi untuk mematikan bakteri-bakteri yang berbahaya. Selanjutnya, susu dimasukan ke dalam wadah dengan suhu 30⁰ C dan diberi bibit bakteri statrer yang akan menyebabkan susu menjadi kental dan asam. Suasana asam terjadi karena aktivitas bakteri penghasil asam laktat. Selanjutnya enzim renin, dimasukan ke dalam susu asam tersebut sehingga membentuk gumpalan dadih curd dan cairan whey. Renin dapat dihasilkan oleh jamur Mucor pusillus dan Mucor miehei. Whey tidak digunakan sehingga harus dipisahkan. Gumpalan dadih kemudian diberi garam, diperas, ditempatkan ke dalam cetakan, dan disimpan ditempat yang dingin. Keju dibuat menggunakan jamur Penicillium roqueforti, dan Keju Swis berlubang-lubang karena adanya CO₂.
0% found this document useful 2 votes5K views13 pagesDescriptionProses pembuatan kejuOriginal Titlemakalah proses pembuatan kejuCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 2 votes5K views13 pagesMakalah Proses Pembuatan KejuOriginal Titlemakalah proses pembuatan kejuJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Padajenjang SD/MI, mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik disiapkan dan diarahkan agar mampu menjadi 2. 3. warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Sejalan dengan pengertian umum tersebut, IPS sebagai mata
Agrozine – Keju dikenal sebagai produk olahan susu kaya manfaat. Konsumsi keju dapat membantu kebutuhan tubuh akan kalsium, protein, mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, keju bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi serta baik untuk pencernaan dan kolestrol. Jenis dan rasa keju dibedakan oleh jenis susu dan bakteri yang digunakan. Penasaran kan bagaimana cara membuatnya? Intip proses pembuatan keju berikut ini. Proses Pembuatan Keju Pembuatan keju merupakan proses mengolah susu hingga menjadi berbagai jenis keju. Pada dasarnya, proses pembuatan keju sama walaupun ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia. Rasa yang dihasilkan ditentukan oleh jenis air susu, bakteri dan jamur yang digunakan dalam fermentasi. Bahkan, lama proses fermentasi dan penyimpanan juga dapat mempengaruhi kualitas rasa. Terdapat 5 tahapan utama dalam pembuatan keju. Pengasaman Dalam pembuatan keju, susu yang telah disiapkan kemudian di pasteurisasi dengan cara dipanaskan agar bakteri asam laktat, yakni Streptococcus dan Lactobacillus dapat tumbuh. Kedua bakteri ini akan memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat tingkat keasamannya meningkat, zat padat dalam susu seperti protein, lemak, vitamin dan mineral menggumpal dan membentuk dadih semacam busa. Pengentalan Kemudian, bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan hingga membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair air dadih dan padat dadih. Bakteri rennet dapat mengubah gula dalam susu menjadi asam dan protein menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan serta suhunya mempengaruhi kepadatan keju. Biasanya proses pengentalan memakan waktu 10 menit hingga 2 jam, tergantung dari banyaknya susu dan suhunya. Sebagian besar pembuatan keju menggunakan bakteri rennet. Pengolahan Dadih Setelah pemberian rennet, beberapa keju lunak dipindahkan ke dalam cetakan. Pada proses lain, dadih yang dihasilkan kemudian dihancurkan menjadi butiran-butiran. Semakin halus dadih, maka semakin banyak air dadih yang dikeringkan dan keju akan lebih padat. Biasanya air dadih langsung dibuang dalam proses ini. Namun, air dadih juga bisa dimanfaatkan untuk membuat keju seperti jenis Ricotta dan Cypriot hallumi. Persiapan Sebelum Pematangan Percetakan Saat dadih mencapai ukuran optimal harus dipisahkan untuk dicetak. Untuk keju kecil, dadihnya dipisahan dengan bantuan sendok dan dituang ke dalam cetakan. Sementara untuk keju ukuran besar, pengangkatan dari tangki dibantu sarung tangan anti panas. Sebelum dituang dalam cetakan, dadih dikeringkan sehingga bisa ditekan dan dibentuk. Penekanan Keju ditekan sesuai dengan tingkat kepadatan yang diinginkan. Untuk keju lunak, biasanya tidak ditekan karena keju sudah cukup berat untuk melepaskan air dadih. Begitu pula untuk keju iris, berat kejunya menentukan tingkat kepadatan. Kebanyakan keju melewati proses penekanan. Pengasinan Setelah dibentuk, keju ditambahkan garam agar rasanya tidak tawar. Terdapat empat cara untuk pengasinan keju. Garam dapat ditambahkan ke dalam dadih, ditaburkan ke bagian kulit keju, direndam dalam air garam, dan mencuci bagian permukaan dengan larutan garam. Pematangan Dalam proses ripening atau pematangan keju, dadih segar diubah menjadi keju yang kaya rasa. Pematangan disebabkan oleh bakteri atau jamur selama proses produksi. Selama proses ini, keju dijaga pada temperatur dan tingkat kelembaban tertentu hingga siap dimakan. Waktu pematangan keju pun bervariasi, keju lunak memerlukan waktu beberapa minggu sementara keju keras seperti Parmigiano-Reggiano hanya memerlukan beberapa hari. Teknik Khusus Pembuatan Keju Terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan sebelum proses pematangan. Teknik ini dapat mempengaruhi tekstur dan rasa akhir keju. Peregangan stretching Dadih diadon dalam air panas untuk menghasilkan keju bertekstur serabut seperti keju Mozarella dan Provolone. Cheddaring Dadih yang dipotong lalu ditumpuk untuk menghilangkan kelembabannya. Kemudian, dadih digiling dengan waktu yang cukup lama seperti keju Cheddar. Pencucian Dadih dicuci dalam air hangat untuk menurunkan tingkat keasaman dan melembutkan rasanya. Seperti keju Edam, Gouda, dan Colby. Pembakaran Dadih dari keju keras dipanaskan dengan suhu 35-56 derajat celcius. Butiran dadih akan kehilangan air dan membuat tekstur keju lebih keras. Seperti keju Emmental, Appenzell, dan Gruyère. Wah, ternyata begini proses pembuatan keju yang sebenarnya. Untuk menyajikannya, keju harus selalu bersuhu ruangan dan bukan keju dingin langsung dari lemari pendingin. ringurudituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang. berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku. agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu. saja. Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran terpadu dalam IPA akan. sulit terwujud. 2. Aspek peserta didik. Pembelajaran terpadu menuntut
Ilustrasi keju. Shutterstock/Sea Wave Keju merupakan makanan fermentasi yang berasal dari susu berbagai mamalia. Sejak manusia mulai memelihara hewan penghasil susu sekitar SM, mereka telah mengetahui tentang kecenderungan susu untuk memisahkan diri menjadi dadih dan air dadih. Saat susu asam, ia terurai menjadi dadih, gumpalan fosfoprotein, dan whey, cairan abu-abu berair yang mengandung laktosa, mineral, vitamin, dan lemak. Dadih yang digunakan untuk membuat keju, dan hampir setiap budaya di Bumi telah mengembangkan metodenya sendiri, satu-satunya pengecualian utama adalah China dan Amerika kuno. Keju bisa dibuat dengan menggunakan susu pasteurisasi atau susu mentah. Keju yang terbuat dari susu mentah memberikan rasa dan karakteristik tekstur yang berbeda pada keju jadi. Untuk beberapa varietas keju, susu mentah diberi perlakuan panas ringan di bawah pasteurisasi sebelum pembuatan keju untuk menghancurkan beberapa organisme pembusuk dan memberikan kondisi yang lebih baik untuk kultur keju. Keju yang dibuat dari susu mentah harus berumur minimal 60 hari, untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit penyebab mikroorganisme patogen yang mungkin ada di dalam susu. Untuk beberapa varietas keju harus berumur lebih dari 60 hari. Keju dapat dikategorikan secara luas sebagai keju asam atau rennet, dan keju alami atau keju proses. Keju asam dibuat dengan menambahkan asam ke susu untuk menyebabkan protein membeku. Keju segar, seperti krim keju atau queso fresco, dibuat dengan pengasaman langsung. Istilah “keju alami” adalah istilah industri yang mengacu pada keju yang dibuat langsung dari susu. Proses pembuatan keju proses alami ditambah bahan lain yang dimasak bersama untuk mengubah sifat tekstur dan / atau leleh dan meningkatkan umur simpan. Berikut proses pembuatan keju yang umum digunakan industri 2 dari 5 halaman Bahan Pembuatan Keju Bahan utama keju adalah susu. Keju dibuat dari sapi, kambing, domba, kerbau atau campuran susu ini. Melansir dari Milk Facts, jenis koagulan yang digunakan tergantung pada jenis keju yang diinginkan. Untuk keju asam, sumber asam seperti asam asetat asam dalam cuka atau gluconodelta-lactone asam makanan ringan digunakan. Untuk keju rennet, rennet anak sapi atau lebih umum lagi, rennet yang diproduksi melalui proses bioproses mikroba digunakan. Kalsium klorida terkadang ditambahkan ke keju untuk meningkatkan sifat koagulasi susu. Perasa dapat ditambahkan tergantung pada keju. Beberapa bahan yang umum termasuk jamu, rempah-rempah, paprika panas dan manis, lobak pedas, dan anggur port. Made How menuliskan, keju terhebat di dunia dapat memperoleh rasa dari jamur bakteri spesifik yang telah diinokulasi, contohnya Penicillium roqueforti yang terkenal yang digunakan untuk membuat Roquefort Prancis dan Stilton Inggris. Keju juga dapat diasinkan atau diwarnai, biasanya dengan annatto, pewarna oranye yang terbuat dari daging buah pohon tropis, atau jus wortel. Mereka mungkin dicuci dengan air garam atau ditutup dengan abu. 3 dari 5 halaman Kultur Bakteri Kultur pembuatan keju disebut bakteri asam laktat BAL karena sumber energi utamanya adalah laktosa dalam susu dan produk metabolisme utamanya adalah asam laktat. Ada berbagai macam kultur bakteri yang tersedia yang memberikan rasa dan karakteristik tekstur yang berbeda pada keju. Untuk deskripsi yang lebih rinci tentang kultur keju dan mikrobiologi, lihat Fox 2004, Kosikowski dan Mistry 1997, dan Law 1997. Kultur starter digunakan pada awal proses pembuatan keju untuk membantu koagulasi dengan menurunkan pH sebelum penambahan rennet. Metabolisme kultur starter menyumbangkan senyawa rasa yang diinginkan, dan membantu mencegah pertumbuhan organisme pembusuk dan patogen. Bakteri starter khas termasuk Lactococcus lactis subsp. lactis atau cremoris, Streptococcus salivarius subsp. thermophilus, Lactobacillus delbruckii subsp. bulgaricus, dan Lactobacillus helveticus. Kultur tambahan digunakan untuk memberikan atau meningkatkan karakteristik rasa dan tekstur keju. Kultur tambahan yang umum ditambahkan selama pembuatan termasuk Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum untuk rasa dalam keju Cheddar, atau penggunaan Propionibacterium freudenreichii untuk pembentukan mata di Swiss. Kultur tambahan juga dapat digunakan sebagai apusan untuk mencuci bagian luar keju yang terbentuk, seperti penggunaan kain Brevibacterium dari keju gruyere, batu bata dan limburger. Ragi dan jamur digunakan dalam beberapa keju untuk memberikan warna dan rasa khas dari beberapa varietas keju. Ragi torula digunakan dalam smear untuk pematangan batu bata dan keju limburger. Contoh jamur termasuk Penicillium camemberti di camembert dan brie, dan Penicillium roqueforti dalam keju biru. 4 dari 5 halaman Prosedur Manufaktur Umum Suhu, waktu, dan pH target untuk langkah yang berbeda, urutan langkah pemrosesan, penggunaan penggaraman atau brining, pembentukan blok, dan penuaan sangat bervariasi antara jenis keju. Uraian berikut memberikan gambaran umum tentang proses pembuatan keju. Langkah-langkah pemrosesan umum keju Cheddar digunakan untuk ilustrasi dilansir dari Milk Facts. Untuk penjelasan lebih rinci lihat referensi literatur oleh Fox 2004, Kosikowski dan Mistry 1997, Law 1997, Walstra et al. 1999. Langkah-langkah Pengolahan Keju Umum 1. Standarisasi Susu Susu seringkali distandarisasi sebelum pembuatan keju untuk mengoptimalkan rasio protein terhadap lemak untuk membuat keju berkualitas baik dengan hasil tinggi 2. Pasteurisasi / Panaskan Susu Tergantung pada keju yang diinginkan, susu dapat dipasteurisasi atau diolah dengan sedikit panas untuk mengurangi jumlah organisme pembusuk dan memperbaiki lingkungan untuk kultur starter untuk tumbuh. Beberapa jenis susu dibuat dari susu mentah sehingga tidak dipasteurisasi atau diolah dengan panas. Keju susu mentah harus berumur minimal 60 hari untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit penyebab mikroorganisme patogen yang mungkin ada di dalam susu. 3. Mendinginkan Susu Susu didinginkan setelah pasteurisasi atau perlakuan panas hingga 90 ° F 32 ° C untuk membawanya ke suhu yang dibutuhkan agar bakteri starter tumbuh. Jika susu mentah digunakan, susu harus dipanaskan hingga 90 ° F 32 ° C. 4. Menyuntik dengan Starter & Non-Starter Bakteri dan Masak Bakteri starter dan setiap non-starter tambahan ditambahkan ke dalam susu dan dimasak pada suhu 90 ° F 32 ° C selama 30 menit hingga matang. Langkah pematangan memungkinkan bakteri tumbuh dan memulai fermentasi, yang menurunkan pH dan mengembangkan rasa keju. 5 dari 5 halaman 5. Menambahkan Rennet dan Form Curd Rennet adalah enzim yang bekerja pada protein susu untuk membentuk dadih. Setelah rennet ditambahkan, dadih tidak terganggu selama kurang lebih 30 menit sehingga terbentuk koagulum yang kokoh. 6. Potong Dadih dan Panaskan Dadih dibiarkan berfermentasi hingga mencapai pH 6,4. Dadih kemudian dipotong dengan pisau keju menjadi potongan-potongan kecil dan dipanaskan hingga 100 ° F 38 ° C. Langkah pemanasan membantu memisahkan whey dari dadih. 7. Tiriskan whey Air dadih dikeringkan dari tong dan dadih membentuk alas. 8. Tekstur dadih Lapisan dadih dipotong menjadi beberapa bagian dan ditumpuk di atas satu sama lain dan dibalik secara berkala. Langkah ini disebut cheddaring. Cheddaring membantu mengeluarkan lebih banyak whey, memungkinkan fermentasi berlanjut hingga pH 5,1 hingga 5,5 tercapai, dan memungkinkan alas untuk "merajut" bersama dan membentuk struktur kusut yang lebih rapat. Gulungan dadih kemudian digiling dipotong menjadi potongan-potongan kecil. 9. Garam Kering atau Brine Untuk keju cheddar, potongan dadih giling yang lebih kecil dimasukkan kembali ke dalam tong dan diasinkan dengan menaburkan garam kering pada dadih dan mencampurkannya dengan garam. Pada beberapa jenis keju, seperti mozzarella, dadih dibentuk menjadi roti dan kemudian roti dimasukkan ke dalam air garam larutan air garam. 10. Bentuk Keju menjadi Balok Potongan dadih asin ditempatkan di lingkaran keju dan ditekan menjadi balok untuk membentuk keju. 11. Penyimpanan dan Usia Keju disimpan dalam pendingin sampai usia yang diinginkan tercapai. Tergantung pada varietasnya, keju dapat berumur dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. [amd]